Ringkasan Materi Kuliah Agama ISLAMOLOGI (Oleh: Ronny Advisori Martosen Sababalat)

Ringkasan Materi Kuliah Agama
ISLAMOLOGI
(Oleh: Ronny Advisori Martosen Sababalat)

         Islamologi adalah islam yang diberlakukan sebagai ilmu bukan sebagai dogma. Ini bersangkutan pada kepercayaan. Kepercayaan tidak hanya ada dalam topic keagamaan, baik itu agama Islam, Kristen, Khatolik, Hindu, Budha, dan agama-agama yang dipercayai dalam beberapa agama suku lainya.

MAKNA ULOS

MAKNA ULOS
(Oleh : Ronny Advisori Martosen Sababalat)


            M. Junus Melalatoa (1995 : 852 ) mengunpkan bahwa Ulos adalah lembaran kain tenunan yang menampilkan warna-warni dominan, yaitu merah (rara), putih (bontar), dan hitam (birong). Masing-masing warna mengandung makna: “kematian”, “kehidupan dan kesucian”, dan “atribut Batara Guru yang menguasai dunia bawah”.
            Dalam pandangan suku batak hanya ada tiga sumber kehangatan (pana) bagi manusia: yaitu matahari, api dan ulos. Ulos dipandang memberikan kehangatan (halason) bagi badan dan jiwa. Halason berasal dari kata las menyiratkan pengertian lebih luas, buka saja “hangat” atau “panas”, tetapi bermakna suka-cita, dorongan kuasa, kekuatan, dan dapat membangkitkan semangat. Pengertian diatar terjabar dalam realita, misalnya selimut untuk menghangatkan madan (ulos modom); seorang ibu menggendong anaknya untuk membagikan suka citanya dipakailah ulos parompa; dan dalam upacara digunakan ulos.
            Orang Batak Toba mengenal lebih dari 40 jenis ulos. Berikut ini adalah nama-nama jenis ulos:

1.         Antek-antek
2.         Bintang-bintang
3.         Bintang Maratur
4.         Bolean
5.         Bunga Ambasang
6.         Gatip-gatip
7.         Gobat
8.         Harungguan
9.         Jobit
10.     Jogia Soolo Pipot
11.     Jungkit
12.     Mangiring
13.     Namarsimata
14.     Padang Rusa
15.     Parompa
16.     Pinar Sungsang
17.     Pinunsaan
18.     Pucuk Rubong
19.     Ragi Angkola
20.     Ragi Botik
21.     Ragi Hotang
22.     Ragi Hutang
23.     Ragi Idup
24.     Ragi Pakko
25.     Ragi Ulom
26.     Ranta-ranta
27.     Runjat
28.     Sadum
29.     Selendang Gaja-gaja
30.     Sibolang
31.     Sibolang Rasta
32.     Sigara-gara
33.     Silimatubo
34.     Simarlohu-lohu
35.     Sirampat
36.     Sirara
37.     Situlotubo
38.     Situtur-tutur
39.     Soang-soang
40.     Sumbat
41.     Suri-suri
42.     Tiga bolit
43.     Tumtuman
44.     Ula Torus


Ulos tersebut ada yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari dan ada yang hanya digunakana dalam rangka upacara. Motif-motif hiasan dan warna yang ditampilkan pada ulos tertentu memberikan makna tertentu pula dalam pandangan masyarakat Toba ini. Sebagai contoh, Ragi Idup, dengan motif warna putih menyebabkan Ulos ini mempunyai nilai yang tinggi, dipandang suci, lambang dari kehidupan, dapat memberikan semacam ketenangan, kekuatan dalam menghadapi cobaan hidup bagi yang memilikinya
Upacara adat dalam rangka daur hidup terkait dengan pemberian Ulos dan juga pada upacara memasuki rumah baru. Upacara adat daur hidup itu adalah misalnya upacara masa kehamilan, upacara kelahiran, upacara naik sidi, upacara perkawinan, upacara kematian, upacara menggali kuburan. Pemberian ulos itu melibatkan unsur dalihan na tolu.
Sebagai contoh makna pemberian ulos dari pihak hula-hula kepada pihak boru-nya, artinya hula-ula selalu mengayomi boru-nya, memberikan perlindungan demi menjaga kesehatan dan keselamtan badaniah. Pemberian ulos sebagai sau pertanda yang dapat dilihat, disertai dengan ungkapan petatah-petitih, maka pihak hula-hula memanjatkan doa ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, semoga diberikan rakhmat kepada boru yang menerima ulos, memberikan kebahagiaan dan keselamatan, kesehatan dan umur yang panjang serta rejeki yang murah, dilindungi dari mara-bahaya. Yang cukup penting dan pokoh adalah agar diberi hegabeon, yaitu lahirnya anak laki-laki sebagai penyambung keturunan, dan anak permpuan yang diharapkan akan mampu memberikan kebahgiaan pada orang tuanya.
Dalam hal pemakaian ulos ini juga berbeda makna ketika di pakai oleh laki-laki dan perempuan. Ketika ulos dipakai oleh laki-laki, baigan atasnya disebut ande-ande, sedangkan baigan bawahnya disebut singkot. Sebagai penutup kepala disebut tali-tali, bulang-bulang, sabe-sabe atau datar. Dalam kehidupan sehari-hari, laki-laki Batak menggunakan sarung ranin bermotif kotak-kotak, tali-tali dan baju berbentuk kemeja kurung berwarna hitam, tanpa alas kaki. Ketika ulos dipakai oleh perempuan Batak Toba, bagian bawah disebut haen, untuk penutup punggung disebut hoba-hoba, dan bila dipakai sebagai selendang disebut ampe-ampe. Apabila digunakan sebgai penutup kepala disebut saong, dan untuk menggendong anak disebut paropa. Dalam kehidupan sehari-hari, perempuan batak memakai kain blacu hitam dan baju kurung panjang yang umumnya berwarna hitam, serta tutup kepala yang disebut saong (Kajian Antropologi Batak Prof Bas, dalam http://www.silaban.net/wp-print.php?p=1675, diakses tanggal 24 Januari 2016).
Daftar Pustaka
M. Junus Melalatoa,1995.Ensiklopedia Suku Bangsa Di Indonesia,Jakarta,CV.Eka Putra
http://www.silaban.net/wp-print.php?p=1675 diakses tanggal 24 Januari 2016 pukul 17:00



HUMORIS CEPOT DALAM WAYANG GOLEK

HUMORIS CEPOT DALAM WAYANG GOLEK
(Oleh: Ronny Advisori Martosen Sababaalat)


            Tokoh-tokoh Ua Lengser, Si Kabayan, dan Si Cepot, merupakan tokoh-tokoh fiktif yang amat dekat dan disayangi oleh masyarakat Sunda, seolah-olah merupakan alter-ego masyarakat sendiri. Tokoh-tokoh ini digambarkan paradoks, yang dalam kategori cerita rakyat disebut sebagai pintar-pintar bodoh. Cerdas dan bodoh sekaligus, cerdas dalam kebodohannya. Kombinasi ini menimbulkan efek humor pada tokoh-tokoh tersebut (Jakob Sumardjo, 2010:261).

            Orang yang humoris adalah mereka yang bisa memaknai suatu kondisi dengan pemaknaan yang tak terduga namun dalam satu kontek. Artinya mereka memiliki cara yang lebih baik dalam menyampaikan pesan-pesan dalam setiap kondisi yang ada. Jakob Sumardjo (2010:261) menjelaskan bahwa humor lebih rasional dari pada emosional. Humor analogi paralel dari dua pengetahuan yang disatukan sehingga menimbulkan pengetahuan baru yang tak terduga akibat paradoknya.

            Karakteristik Cepot dalam wayang golek adalah sebagai penghubung antara tingkah laku penguasa dengan rakyat. Cepot menyampaikan kritikan kepada penguasa dengan cara yang unik yaitu dengan humor. Sehingga hubungan antara penguasa dengan rakyat tetap harmonis, yaitu yang kena kritik tidak tersinggung, tapi mereka sadar, sedangkan yang mengkritik harus menerima dianggap sebagai orang bodoh.

            Orang bodoh yang dipaparkan diatas bukan berarti bodoh dalam konteks intelektual. Rakyat itu peka terhadap kebenaran. Dan karakter Cepot yang dianggap orang bodoh adalah untuk mengeluarkan uneg-uneg dengan cara humor, dengan artian Cepot berusaha menjadi orang bodoh dengan beranggan tidak tahu apa yang dilakukan oleh penguasa. Cepot tahu jika ia menyampaikan kritikan kepada penguasa dengan penyampaian intelektual itu akan terpatahkan dengan mereka yang berkuasa.

            Rakyat Sunda menempatkan dirinya dalam tokoh-tokoh Lengser, Kabayan, dan Cepot sebagai manifestasi hati nuraninya, lebih dari pada ke para penguasa nilai formalnya. Mekanisme ini nyata sinkronik dalam masyrakat Sunda (Jakob Sumardjo, 2010:265).

Daftar Pustaka
Sumardjo, Jakop, 2010. Sunda Pola Rasionalitas Budaya,Bandung: Penerbit Kelir     

            

Psikologi Makanan Dalam Konteks Budaya

Psikologi Makanan Dalam Konteks Budaya

Dalam konteks budaya bukan hanya makanan saja yang dibatasi atau diukur, akan tetapi konsep tentang makanan, kapan dimakannya, terdiri dari apa dan etiket makan. Di antara masyarakat yang cukup makanan, kebudayan mereka mendikte, kapan mereka merasa lapar dan apa, serta berapa banyaka mereka harus makan agar memuaskan lapat, jadi dengan demikian, nafsu makanan lapar adalah suatu gejala yang berhubungan namun berbeda. Makanan selain penting bagi kelangsungan hidup kita, juga penting bagi pergaulan sosial, yang mempunyai simbolik antara lain sebagai berikut.

a.       Makanan sebagai ungkapan ikatan sosial
Barangkali di setiap masyarakat, menawarkan makanan dan kadang-kadang minuman adalah kasih sayang, perhatian, dan persahabatan menerima makanan yang ditawarkan adalah mengakui dan menerima perasaaan yang diungkapkan dan untuk membalasnya[1]. Contoh di jawa jika kita ditawarkan makan dan kita menolak adalah penghinaan bagi tuan rumah, makan sesendokpun walaupun sudah kenyang adalah tindakan untuk menghargai tuan rumah

b.      Makanan sebagai ungkapan dari kesetia-kawanan kelompok
Makanan sering dihargai sebagai lambing-lambang identitas suatu bangsa atau nasional. Namun tidak semua makanan mempunya nilai lambing seperti ini. Makanan yang mempunyai dampak yang besar adalah makakan yang berasal atau dianggap berasal dari kelompok itu sendiri bukan yang biasayanya dimakan di banyak Negara yang berlainan atau juga dimakan oleh banyak suku bangsa[2].

c.       Simbolisme makanan dalam bahasa
Pada tingkatan yang berbeda, bahasa mencerminkan hubungan-hubungan psikologi yang sangat dalam di antara makakan, persepsi kepribadian, dan keadaan emosional. Dalam bahasa Inggris yang pada ukuran tertentu mungkin tertandingi oleh bahasa lain, kata-kata sifat dasar yang biasa digunakan untuk menggambrkan kualitas-kualitas makanan digunakan juga untuk menggambarkan kualitas-kualitas manusia[3].

Kedudukan nilai-nilai budaya ini pada tiap komunitas adat tentu tidak sama, demikian pula orientasi dari nilai-nilai itu pada tiap komunitas. Makanan dalam konteks kultur nilai -nilai budaya meliputi, pilihan rasional terhadap jenis makanan, cara memasak, kesukaan dan ketidaksukaan, kearifan kolektif, kepercayaan, dan pantangan-pantangan yang berkaitan dengan produksi, persiapan dan konsumsi makanan. Ini semua adalah sebagai kompleks kebiasaan makan.

Koentjaraningrat menyatakan sistem nilai budaya terdiri dari konsepsi- konsepsi yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar warga masyarakat, mengenai hal-hal yang harus mereka anggap amat bernilai dalam hidup. Karena itu, suatu sistem nilai budaya biasanya berfungsi sebagai pedoman tertinggi bagi kelakukan manusia. Sebagai bagian dari adat istiadat dan wujud ideal dari kebudayaan. Sistem nilai budaya seolah-olah berada diluar dan di atas dari para individu yang menjadi warga masyarakat yang bersangkutan.

Para individu itu sejak kecil telah diresapi dengan nilai-nilai budaya yang hidup dalam masyarakatnya sehingga konsepsi-konsepsi itu sejak lama telah berakar dalam alam jiwa mereka. Itulah sebabanya nilai-nilai budaya tadi sukar diganti dengan nilai – nilai budaya lain dalam waktu singkat.

Clyde Kluckhohn mengatakan semua sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, mengalami lima masalah pokok dalam kehidupan manusia, yaitu:

a.       Hakekat hidup;
b.      Hakekat karya;
c.       Hakekat kedudukan dalam ruang atau waktu;
d.      Hakekat hubungan dengan alam sekitar; dan
e.       Hakekat hubungan dengan sesamanya[4].

Peradaban dan budaya makan bagi berbagai golongan etnik di dunia merupakan warisan tingkah laku jaman ke jaman. Bagi mereka, cara yang terbaik untuk menikmati hidangan makanan ialah dengan menggunakan cara yang dipraktekan oleh kelompok etnik masing-masing. Budaya makan dengan menggunakan tangan biasanya diamalkan oleh masyarakat di Timur Tengah, India dan beberapa negara di Asia Tenggara. Lazimnya, tangan dibasuh sebelum dan seusai makan. Tangan lebih bersih jika dibandingkan dengan sendok ataupun garpu yang dibasuh oleh seseorang yang kemungkinan tidak dapat dipastikan kebersihannya.

Masyarakat Islam dan Hindu menggunakan tangan kanan untuk menyuap makanan. Mereka biasanya makan bersila dengan hidangan makanan diletakkan di tengah-tengah tamu. Misalnya, masyarakat yang menggunakan kayu sumpit biasanya menggunakan mangkuk sup dan mangkuk nasi masing-masing sewaktu menikmati hidangan. Mereka akan duduk di meja makan dan menggunakan kayu sumpit untuk mengambil lauk-pauk. Budaya makan seperti ini telah memungkinkan penggunaan mangkuk nasi dan kayu sumpit yang diperuntukkan bagi setiap keluarga. Pada masyarakat Barat di awal kurun ke-17, sendok, garpu dan pisau digunakan di meja makan. Penggunaan kayu sumpit di masyarakat Cina berawal pada kurun kedua sebelum masehi. Budaya makan masyarakat Jepang, Korea dan Vietnam kuat dipengaruhi oleh budaya China yang juga menggunakan kayu sumpit untuk makan.

Makan menggunakan tangan umumnya digunakan masyarakat di Asia (terkecuali di China, Jepang, Korea dan Vietnam). Tangan adalah alat utama untuk mengambil dan menyuap makanan ke dalam mulut. Jika ada benda yang membahayakan, tanganlah yang akan memberi tanda seperti duri, tulang ikan atau tulang ayam. Soal kotoran pada tangan tidak akan timbul karena adat istiadat menyarankan sebelum makan diwajibkan terlebih dahulu mencuci tangan dan hanya tangan kanan saja yang diajarkan untuk menyentuh makanan. Hikmah tangan adalah bahwa jari-jemari manusia mengandungi sejenis kimia yang akan memudahkan mencernakan makanan didalam perut. Ini terbukti apabila orang tua di jaman dulu melarang kita menyentuh makanan yang mau disimpan dengan tangan karena akan menjadi basi[5].



[1] Drs. Sulismandi, M.Si, Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar ISBI, UMM PRESS, 2011, hlm 115
[2] Ibit, hlm 116
[3] Ibit, hlm 116
[4] To Thi Anh, Nilau Budaya Timur Dan Barat “Konflik atau Harmonis”, PT. Gramedia, Jakarta, hlm 30
[5] Ibit, hlm 30-34

Psikologi Makanan Dalam Prespektif Antropologi Budaya

Psikologi Makanan Dalam Prespektif Antropologi Budaya

Seperti janji saya pada postingan Psikologi Makanan, Selera, Dan Budaya bahwa akan di bahas Psikologi Makanan Dalam Prespektif Antropologi Budaya. Ini adalah lanjutan dari postingan sebelumnya, jadi kalau mau paham bangronny sarankan dibaca postingan sebelumnya.

Apa yang kaitanya antara Antropologi dengan Makanan. Makanan mencerminkan karakteristik lingkungan. Makanan disiapkan oleh lingkungan. Misalnya ubi sebagai makanan pokok orang papua karena banyak tersedia di wilayah tersebut. Atau sagu sebagai makanan pokok suku mentawai, atau jagung makanan pokok suku sunda. Pada umumnya makanan pokok orang Indonesia adalah nasi, karena itu apabila nasi tidak dikonsumsi dalam satu hari meskipun memakan makanan lain tetapi perasaan masih lapar. Karena lambung telah terbiasa diisi dengan nasi.

Nilai yang terkandung dalam suatu makanan tergantung pada proses pematangan atau kandungan alami yang ada pada bahan makanan. Makanan yang dikonsumsi mentah atau diolah merupakan bagian dari kebudayaan. Makanan yang diolah dari bahan-bahan mentah seperti rujak, lalapan adalah bentuk kebudayaan jawa. Karena kebanyakan penduduk di jawa adalah petani yang berfokus pada sayuran dan buah-buahan dengan kondisi alam yang sangat cocok untuk bertani.

Para ahli antropologi memandang kebiasaan makan sebgai suatu kompleks kegaitan masak-memasak, masalah kesukaran atau tidak sukar, kearifan rakyak, kepercayaan-kepercayaan, pantangan-pantangan, dan takhayul-takhayul yang berkaitan dengan produksi, persiapan, dan konsumsi makanan. Singkatnya, sebagai suatu kategori budaya yang penting, ahli-ahli antropologi melihat makanan mempengaruhi dan berkaitan dengan banyak kategori budaya lainnya[1].



[1] T.O. Ihromi (ed.),  Pokok-pokok Antropologi Budaya, Yayasan Obor Indonesia, 2006, hlm 19

Psikologi Makanan, Selera Dan Budaya

Psikologi Makanan, Selera Dan Budaya

Untuk mengkaji Psikologi Makanan dalam kontek Budaya, alangkah baiknya kita mengenal kajian ilmu Antropolog yang akan menjadi landasan kita untuk mengkaji Psikologi Makanan ini.  William A. Havilland: Antropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya serta untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia. [1]David Hunter:Antropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang tidak terbatas tentang umat manusia. [2]Koentjaraningrat: Antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan yang dihasilkan.

Dari pemahaman para ahli kelompok kami menarik kesimpulan bahwa Antropolog adalah salah satu cabang ilmu sosial yang berfokus pada hasil cipta karsa manusia dalam wujud kebudayaan, dan manusia sebagai pelaku dalam sautu etnis tertentu. Apa yang menjadi landasan kelompok kami mengaikan Psikologi makanan, selera Dan Budaya dengan Antropologi. Kami melihat bahwa Antropologi lebih memusatkan pada penduduk yang merupakan masyarakat tunggal, dalam arti kesatuan masyarakat yang tinggl di daerah yang sama secara sederhana, antropologi adalah ilmu yang mempelajari karakteristik hidup manusia, dengan berorientasi pada kebudayaan yang dihubungkan dengan ciri-ciri sosio-psikologis atau ciri-ciri biologis, melalui pendekatan holistic. Makin ribet dan memusingkan jika hanya sekedar penjelasan singkat.

Antropologi tertarik pada kebudayaan dan pendekatan holistic. Pendekatan holisti berarti cara melihat dan memandang sesuatu sebagai suatu kebetulan yang utuh. Semua konsep generalisasi dan teori yang membentuk struktur antropologi berkaitan dengan aktivitas, peralatan dan system kepercayaan yang dalam antropologi disebut kebudayaan, sesuatu yang unik bagi manusia. Walaupun banyak jenis binatang hidup berkelompok, tetapi hanya manusialah yang memiliki kebudayaan. Antropologi mirip seperti sosiologi tetapi pada sosiologi lebih menitik beratkan pada masyarakat dan kehidupan sosialnya.

Nanti kita akn membahas tentang Psikologi Makanan dalam 3 Prespektif Keilmuan
Prespektik Antropologi Budaya, Presprektif Sosiokultural, Prespektif Konteks Budaya


[1] Keesing, M Roger. 1999. Antropologi Budaya. Suatu Perspektif Kontemporer (Edisi Kedua Jilid I).Alih Bahasa Samuel Gunawan. Jakarta: Penerbit Erlangga.
[2] Koentjaraningrat. 1992 (cetakan ke-8). Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Jakarta: Dian Rakyat

PDKT Adalah Ajang Kebohongan

PDKT Adalah Ajang Kebohongan

PDKT singkatan dari pendekatan. Pendekatan yang dimaksud disini adalah tahap pengenalan, atau pendekatan sebelum tahap selanjutnya yaitu pacaran. Umumnya orang yang pacaran pasti sudah mengenal, memahami, dan mengetahui luaran pasangannya. Namun bagaimana kalau luaran yang dikenal adalah luaran yang berbauk modus, atau kebohongan.

Sama halnya membeli sesuatu secara online tapi ketika barangnya datang kita kecewa karna barang aslinya tidak sama seperti yang ada di foto online. Seharusnya kalau mau beli barang langsung sentuh barangnya lihat baik-baik baru bayar.

Menurut bangronny seperti pemaparan diataslah PDKT itu.

PDKT adalah langkah yang banyak ditawarkan atau dijalani oleh banyak orang sebelum mereka memastikan diri untuk menjalani hubungan yang punya status. Namun banyak kejanggalan dalam PDKT, dari beberapa teman yang saya tanyakan PDKT mereka lebih indah dari pacaran. Dia lebih merasa disayang saat PDKT, lebih dimengerti saat PDKT, lebih dimanja saat PDKT, pasangannya lebih romantis saat PDKT, dll sebagainya. Ketika bangronny mencetuskan berarti PDKT adalah ajang kebohongan, teman saya ini langsung sadar dengan raut muka yang sok ngerti.

Biasanya nih cowok yang banyak ektingnya saat PDKT, trus saya apa dong bukan cowok???? Kebanyakan ya bukan semua. Kalau bangronny ngk suka yang namanya PDKT itu. Biasanya bangronny PDKTnya saat udah pacaran. Biasanya bangronny menghidupkan siknyal suka kalau ceweknya respon pasti langsung bangronny dor…dor….pyiuu….pyiuu… namun kalau ada cewek yang tawarkan PDKT bangronny biasanya langsung tidak merespon. Bisa-bisa PDKT 5 bulan nolaknya 5detik, galaunya 5 Tahun hehehe.

Kenapa bangronny mengatakan PDKT adalah ajang kebohongan. Pikir bangronny gini seorang laki-laki atau cewek menjalani PDKT dengan tujuan atau target mendapatkan hati pasangan, menakklukkan pasangan, membuat pasangan nyaman, agar ketika waktunya tiba pasangan mengatakan “ya saya mau jadi pacar kamu”, maka segala carapun dijalani baik itu berbohong, menjadi diri orang lain, memaksakan diri untuk menjadi sempurna, namun hal itu salah, karena hal seperti itu akan berubah ketika hal yang memaksakan dia seperti itu dicapainya. Jika sudah tercapai maka untuk apa lagi berbuat seperti itu toh tidak ada hal yang mengharuskan dia untuk melakukan itu lagi. Maka wujud aslinya akan kelihatan.

Itulah kenapa masa PDKT menjadi masa yang paling indah. Karena ketika sudah jadian keduanya saling menampakkan wataknya masing-masing yang mengharuskan mereka menjadi dirinya masing-masing yang memiliki kelemahan sebagai manusia.

Coba kalau masa PDKT saling memperlihatkan wataknya masing-masing pasti tidak bakal jadian. Malahan ilfil jadinya. Itu lah yang tidak disadari oleh kita yang menjalani PDKT, melihat orang yang PDKT sama kita begitu baik, begitu romantis, gombalnya kece badai, dll kita malah senang, sampai-sampai mabuk kepayang. Tapi apa kita sadar bahwa itu lah dirinya yang sebenarnya, bahwa ia lakukan itu betul tulus karena cinta, bukan untuk mencapai target jadian.

Masa-masa PDKT setiap malam telvonan, sampai nonton PERSIB pun tidak dilakukan demi pujaan hati, ketika udah jadian, jadinya PERSIP Nu Aing!!!, Ari Kamu Nu Saha!!! Hahahaha.


Pesan BangRonny jadilah diri sendiri ketika cinta menuntutmu untuk memperjuangkannya, PDKT boleh-boleh saja tidak ada yang melarang. Namun kalau saya, lebih baik saya dicintai karena saya jadi diri saya sendiri, dari pada dicintai karena jadi orang lain. 

Perbedaan Cinta Dan Sayang

Perbedaan Cinta Dan Sayang

Beberapa hari yang lalu bersama pasangan berdebat soal cinta dan sayang. Sang kekasih bertanya “Abi sayang sama Mbu” trus aku jawab “Abi tidak sayang sama Ambu, tapi abi cinta” topik pertama terbuka. Kemudian sang kekasih tidak mau kalah “Abi orang yang menikah itu bukan cinta lagi tapi rasa sayang” trus aku bertanya “Emang mbu tahu perbedaan cinta dan sayang apa, bukannya ucapan sayang bisa untuk siapa saja, sayang kepada adek, sayang kepada mama dan papa, jarang kan orang mengatakan cinta kepada adek, cinta kepada mama dan papa, tapi cinta lebih sering dikatakan kepada pujaan hati” sang kekasih tetap tidak ingin mengalah penjelasan demi penjelasan akhirnya sang kekasih luluh. Nah

| C | I | N | T | A | adalah satu-satunya kebebasan di dunia karena cinta itu membangkitkan semangat hukum-hukum kemanusiaan dan gejala-gejala alami pun tak bisa mengubah perjalannya. Cinta ibarat seekor burung yang cantik, meminta untuk ditangkap tapi menolak untuk disakiti “Menurut Kahlil Gibran”

| C |  I | N | T | A | adalah perasaan yang mesti ada pada setiap manusia. Ia laksana setetes embun yang turun dari langit, bersih, dan suci. Cuma tanahnyalah yang berlainan menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus, tumbuhlah oleh karena embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, dan perkara tercela lainnya. Tetapi jika ia jatuh ke tanah yang subur, disana akan tumbuh kesucian hati, keiklasan, setia, budi perkerti yang tinggi, dan lain-lain yang terpuji. “Menurut Hamka”

 | C |  I | N | T | A | adalah himpunan bilangan bulat positif yaitu (saling pengertian, saling percaya, kasih sayang, setia, dan suka sama suka). Sedangkan dalam bilangan bulat negative terdiri dari (cemburu, dendam, egois, ingkar janji, lari dari kenyataan, kurang pengertian, dan berselingkuh. “Menurut Ahli Matematika”

| C |  I | N | T | A | ibarat iman. Iman jika hanya sekedar ucapan belaka maka itu adalah bohong. Namun jika iman di barengi perbuatan maka itu adalah iman sebenenarnya. Begitupun dengan Cinta. Jika hanya bisa mengucapkan cinta maka itu hanya bohong belaka. Namun jika Cinta diwujudkan dengan perbuatan, membahagiakan orang yang dicinta, menciptakan kenyamanan, menjadikan orang yang dicinta berasa ada, menjadikan dia kekasih yang paling beruntung mendapatkan kamu. Namun ingat Cinta itu juga seperti lebah dan bunga, walaupun lebah mengisap sari bunga, namun ia membuat bunga hidup. Artinya saling melengkap. Adanya aku menerima kamu dan melengkapi hidupmu. Begitu juga sebaliknya “Menurut Dokter Cinta Ronny Sababalat admin yang Ganteng”

| S | A | Y | A | N | G | adalah suatu sikap saling menghormati dan mengasihi semua ciptaan Tuhan baik makluk hidup maupun benda mati seperti menyayangi diri sendiri berlandaskan hati nurani yang luhur. Kita sebagai warga Negara yang baik sepatutnya untuk terus memupuk rasa kasih sayang terhadap orang lain tanpa membedakan suku, ras, golongan, warna kulit, kedudukan social, jenis kelamin, dan tua atau muda.

| C |  I | N | T | A | & | S | A | Y | A | N | G | ibarat kasta dalam persaan manusia. Kasta terendah dimulai dari | T | E | R | T | A | R | I | K | ini adalah perasaan pertama yang timbul tertarik dengan lawan jenis, ingat lawan jenis ya bukan sesama jenis. Perasaan ini timbul tiba-tiba ketika melihat seorang wanita atau laki-laki bagi yang perempuan terarik akan kecantikannya, tertarik akan kelemah lembutannya, dan lain-lain. Setelah tertarik maka timbullah perasaan | K | A | G | U | M | setelah kamu tertarik maka kamu akan berusaha untuk dekat, berkenalan, dan berbincang banyak hal, dari perbincangan demi perbincangan maka akan timbul perasaan kagum, kagum akan kedewasaanya, kagum akan kesopanannya, biasanya kagum ini kepada sifat-sifat yang baik-baik pada diri manusia. Setelah kagum maka perasaan itu akan lebih dalam lagi menjadi perasaan | S | U | K | A | perasaan suka timbul kalau kita sudah terarik, kagum kepada seseorang. Rasa suka timbul seirng waktu dihabiskan bersama, rasa suka timbul ketika saling tertawa bersama, saling menginginkan menghabiskan waktu bersama, ketika melihat dia yang ada disampingmu menatik, dan merasa kesepiaan jika tidak ada disampingmu maka itu adalah rasa suka. Ketika rasa suka ini semakin dalam hal itu sudah berubah menjadi rasa | S A | Y | A | N | G |  rasa sayang yang dijelaskan diatas adalah rasa sayang yang berwujud kasih sayang artinya rasa sayang yang cakupannya luas. Jika rasa sayang antara dua orang yang sedang dimabuk kepayang ini adalah tahapan yang lebih dalam setelah rasa suka. Ibaratnya rasa sayang ini adalah rasa yang jumbo double, bobotnya lebih berat. Jika kamu sayang sama dia kamu akan melihat dia dari hatimu itu kata kang Azka di www.idntimes.com. Ketika kamu sayang kepada seseorang kamu tidak memandang dia sebagai pribadi yang sama lagi dengan orang lain, dia pribadi yang lebih dimatamu walaupun banyak bunga yang bermekaran disana. Ketika kamu sayang kepada seseorang maka rasa itu akan mengajari kamu untuk membuat dia bahagia, berarti, nyaman sebagai perwujudan dari cinta. Nah | C | I | N | T | A | ini adalah kasta paling tertinggi dalam perasaan manusia. Ini perasaan paling tertinggi dalam diri manusia cinta ini hanya ada kata buktikan, dengan berkorban, buat dia nyaman, buat dia brarti, bahkan berikan waktu dan hidupmu 100% buat dia. Namun cinta tidak bisa dijauhan dari rasa cemburu, manja, dan slalu ingin diperhatikan karna ini adalah irama melodi yang membuat alunan melodi cintamu indah. Cinta itu saling melengkapi satu sama lain.

Pesan ane buat para pembaca budiman bersikaplah dewasa dalam menanggapi perasaanmu kawan. Bedakan mana perasaan tertarik, kagum, suka, sayang, dan cinta. Namun ingat perasaan Cinta akan lebih berarti jika kamu membawanya kejalan yang lebih baik dan mejadikannya prioritas dalam tingkah lakumu. Karena sebenarnya Cinta itu adalah Positif kamu lah yang menentukan cinta itu positif apa negative.


Ingat tulisan ini buat yang tidak jomblo yah hehehehehe